12 ANGRY MEN
Abstrak
Poster merupakan sebuah media yang sangat
efektif dari masa kemasa memiliki beerbagai macam fungsi seperti untuk
menyampaikan iklan pesan ataupun informasi, poster pertama kali muncul pada
masa kekaisaran romawi yang disebut dengan “Acta Diurna” yang merupakan papan
pengumuman berisi informasi berita penting dan poster modern sendiri sudah ada
sejak abad ke 19 diana zaman yang sudah semakin canggih sehingga dapat mencetak
dalam jumlah besar.
Poster sendiri terdiri dari berbagai
kombinasi gambar dan tulisan, dari gambar dan tulisan tersebut para penonton
film bisa mendapatkan gambaran awal dari film yang akan diputar. Selain melalui
sinopsis para penikmat film dapat menilai sebagian kecil dari ceritanya para melalui
poster yang bisa dijadikan pertimbangan didalam menonton film tersebut atau
tidak, sehingga dapat berpengaruh juga pada pendapatan film.
Pendahuluan
Film "12 Angry Men," yang
disutradarai oleh Sidney Lumet dan dirilis pada tahun 1957, adalah sebuah film
yang telah mengukir sejarah dalam dunia perfilman. Mengisahkan tentang 12 juri
yang harus mencapai kesepakatan bulat mengenai putusan seorang remaja yang
didakwa melakukan pembunuhan terhadap ayahnya, film ini mengeksplorasi
tema-tema seperti keadilan, prasangka, dan dinamika kelompok.
Salah satu elemen penting yang
berkontribusi pada daya tarik film ini adalah posternya yang ikonik. Poster
"12 Angry Men" tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi, tetapi
juga sebagai representasi visual yang kuat dari tema dan ketegangan yang ada
dalam cerita. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana
poster film "12 Angry Men" berhasil menangkap esensi film dan
berperan dalam kesuksesan dan daya tahannya sepanjang waktu. Poster ini menjadi
simbol visual yang mengundang penonton untuk menikmati drama di ruang sidang,
serta mengapresiasi kejeniusan sinematik yang ditawarkan oleh film tersebut.
Analisis
poster
Film “12 Angry Men” ini memiliki
premis cerita yang cukup simpel dimana ada seorang anak laki laki dari
pemukiman kumuh yang menjadi tersangka pembunuhan ayahnya dengan cara
menusuknya dengan sebuah pisau lipat, dan ke 12 juri ini diberikan tugas untuk
memutuskan bersalah atau tidak bersalahnya anak ini, dengan aturan 12-0
sehingga semua orang harus memiiki pendapat yang sama, jika semua orang memutuskan
bersalah maka anak itu akan dihukum mati, dan apapun keputusan nya tidak akan
mempengaruhi hidup dari ke 12 orang juri ini, dan desainer poster film ini
berhasil menggambarkannya didalam sebuah poster.
Visualisasi
Poster ini menampilkan ke 12 juri di
dalam cerita yang menunjukan berbagai macam ekspresi mulai dari kebingungan, ketegangan,
atau emosi mendalam, memberikan susana yang cukup mencekam antara ke 12 juri yang
siap untuk beradu argumen memutuskan nasib seorang anak, bersalah atau tidaknya
didalam kasus pembunuhan tersebut.
Kemudian ada sebilah pisau lipat yang
menjadi dominasi di poster mengisyaratkan bahwa itu akan menjadi salah satu
bukti kunci dalam kasus tersebut. Menggunakan warna kuning cerah yang sangat
berkebalikan dari film tersebut yang hitam putih, warna terang tersebut bisa
jadi menunjukan ending dari film ini. Kemudian ada kalimat “LIFE IS IN THEIR
HANDS” dan “DEATH IS ON THEIR MINDS” menunjukan bahwa nyawa seseorang berada
ditangan mereka.
Karakter
dan nama aktor ke 12 J\ uri
1. Juri 1 (Martin Balsam)
- Pemimpin juri yang berusaha menjaga ketertiban dalam diskusi.
2. Juri 2 (John Fiedler)
- Seorang bankir yang pemalu dan ragu-ragu.
3. Juri 3 (Lee J. Cobb)
- Seorang pengusaha keras kepala yang memiliki masalah pribadi yang
mempengaruhi pendapatnya.
4. Juri 4 (E.G. Marshall)
- Seorang pialang saham yang logis dan faktual.
5. Juri 5 (Jack Klugman)
- Seorang pekerja rumah sakit yang tumbuh di lingkungan kumuh.
6. Juri 6 (Edward Binns)
- Seorang pelukis rumah yang sederhana dan masuk akal.
7. Juri 7 (Jack Warden)
- Seorang penjual yang tidak sabar dan ingin segera menyelesaikan
tugasnya.
8. Juri 8 (Henry Fonda)
- Seorang arsitek yang bijaksana dan menjadi suara keraguan awal
terhadap kesalahan terdakwa.
9. Juri 9 (Joseph Sweeney)
- Seorang pria tua yang bijak dan penuh perhatian.
10. Juri 10 (Ed Begley)
- Seorang pria yang sangat prejudis dan mudah marah.
11. Juri 11 (George Voskovec)
- Seorang imigran Eropa yang menghargai sistem hukum Amerika Serikat.
12. Juri 12 (Robert Webber)
- Seorang eksekutif periklanan yang suka berbasa-basi dan terkesan
dangkal.
Metodelogi
Penelitian
Pada analisis mengenai desain poster “12
Angry Men” menggunakan metodeologi semiotik Ferdinaand de Saussure menggunakan
konsep tanda linguistik yang terbagi menjadi 2 kmponen utama yaitu Signifer (Penanda)
dan Signifed (Petanda).
Identifikasi
Penanda (Signifer)
Gambar :
-
Terdapat sebilah pisau lipat yang menjadi
dominasi di poster mengisyaratkan bahwa itu akan menjadi salah satu bukti kunci
dalam kasus tersebut.
-
Menampilkan ke 12 juri di dalam cerita yang
menunjukan berbagai macam ekspresi mulai dari kebingungan, ketegangan, atau
emosi mendalam, memberikan susana yang cukup mencekam antar sesama lain, menunjukkan
keragaman anggota juri, baik dari segi usia, latar belakang, dan kepribadian,
yang mencerminkan dinamika dan kompleksitas dalam mencapai mufakat.
Warna :
-
Menggunakan warna dominan kuning cerah yang
sangat berkebalikan dari film tersebut yang hitam putih, warna terang tersebut
bisa jadi menunjukan ending dari film ini.
Tipografi :
-
Kalimat “LIFE IS IN THEIR HANDS” dan “DEATH IS
ON THEIR MINDS” menunjukan bahwa nyawa seseorang berada ditangan mereka.
-
Kalimat “IT EXPLODES LIKE 12 STICKS OF
DYNAMITE!” menunjukan suasana perdebatan di satu ruangan ini dimana banyak
ledakan emosi pada saat proses
Identifikasi
Petanda (Signifed)
-
Emosi : Menyampaikan ekspresi melalui ke 12
juri yang menunjukan berbagai macam ekspresi mulai dari kebingungan, ketegangan,
atau emosi mendalam, memberikan susana yang cukup mencekam.
-
Pesan : Visual yang menggambarkan ketegangan
antara anggota juri, dengan ekspresi wajah yang serius atau tegang, menekankan
konflik dan drama yang terjadi dalam ruang juri. Beberapa poster menampilkan
elemen yang menunjukkan tekanan waktu, seperti jam atau bayangan angka 12,
mengingatkan penonton akan masalah dari proses perdebatan yang terjadi dalam
satu hari.
Kesimpulan
Poster merupakan media yang efektif dalam menyampaikan pesan, baik
itu untuk promosi, pesan, ataupun informasi. Sejak zaman Romawi, poster telah
menjadi salah satu cara untuk menyebarkan berita penting. Dalam konteks
perfilman, poster tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi, tetapi juga
sebagai representasi visual yang kuat dari esensi cerita dan suasana yang ingin
disampaikan kepada penonton.
Film "12 Angry Men" adalah contoh yang menonjol dalam
hal ini. Dengan menggambarkan 12 juri yang harus mencapai kesepakatan mengenai
nasib seorang remaja yang didakwa melakukan pembunuhan, poster film ini
berhasil menangkap esensi cerita melalui elemen-elemen visual seperti gambar,
warna, dan tipografi. Pisau lipat yang menjadi dominan di poster mengisyaratkan
bukti kunci dalam kasus, sementara ekspresi wajah para juri mencerminkan emosi
dan ketegangan dalam ruang sidang.
Penggunaan warna kuning cerah yang berlawanan dengan film hitam
putih dapat mengindikasikan ending yang dramatis atau cerah dalam cerita.
Sementara itu, kalimat-kalimat pada tipografi seperti "LIFE IS IN THEIR
HANDS" dan "DEATH IS ON THEIR MINDS" menyoroti tanggung jawab
besar yang ditanggung oleh para juri dan tekanan yang mereka rasakan selama
proses peradilan.
Melalui metodeologi semiotik, analisis poster ini juga menunjukkan
bagaimana penanda (signifier) seperti gambar, warna, dan tipografi,
mengkomunikasikan petanda (signified) yang lebih dalam mengenai tema-tema
seperti emosi, konflik, dan tekanan yang terjadi dalam cerita film. Dengan
demikian, poster film "12 Angry Men" tidak hanya berhasil sebagai
alat promosi, tetapi juga sebagai representasi visual yang mengundang penonton
untuk menikmati dan mengapresiasi kejeniusan sinematik yang ditawarkan oleh
film tersebut.
Komentar
Posting Komentar